Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sabang (STIES) Banda Aceh mengadakan Lokakarya Kurikulum Program Studi Manajemen dan Diskusi Kelompok Terfokus untuk Program Studi Akuntansi. Kegiatan itu diikuti seluruh dosen di lingkungan STIES Banda Aceh di Hotel Ayani, Jumat (8/9). Kegiatan ini dibahani oleh Prof Abdul Halim dan M Akbar F An-Nahl dari FEB Universitas Gajah Mada (UGM) dan Ely Hayati Nasution SSi MSi dari Pusat Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran Universitas Sumatera Utara (USU).
Ketua STIES Banda Aceh Banta Karollah SE MSM mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai sebagai respon terhadap berbagai perubahan faktor eksternal dan kebijakan mutu pendidikan tinggi. Dia berharap forum lokakarya ini dapat menjadi masukan bagi tim penyusun kurikulum untuk memperbaiki aspek-aspek penyusunan kurikulum sehingga selaras dengan standar pendidikan tinggi, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dengan pendekatan pendidikan berbasi luaran (OBE) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Banta menjelasakan “kegiatan ini diselenggarakan dengan bantuan dana hibah Program Kompetensi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun 2023 dari Kementerian Dikbudristek,”paparnya didampingi Ketua Task Force PKKM STIES Yusra BSc MBA.
Prof Abdul Halim dalam paparannya mengakui bahwa sistem pembelajaran di perguruan tinggi hari ini perubahannya cukup signifikan dibandingkan di era dulu. Apalagi pasca Covid-19, banyak pendekatan pembelajaran baru yang diperkenalkan. Pendekatan pembelajaran berbasis luaran memang mengajak para pengajar di perguruan tinggi untuk terus menyesuaikan diri. “model pembelajaran di masa lalu sudah tidak relevan lagi di hari ini,”paparnya. Namun, perguruan tinggi perlu mempertimbangkan berbagai faktor termasuk kesiapan dosen dan mahasiswa.
Sementara itu, Ely Hayati Nasution secara teknis memaparkan bagaimana penyusunan kurikulum dengan pendekatan pendidikan berbasis luaran menghendaki adanya keselarasan antara visi perguruan tinggi dengan dengan profil lulusan, capaian pembelajaran hingga ke rencana pembelajaran semester.
“Penyusunan kurikulum bukan sekedar menghasilkan struktur kurikulum dengan mata kuliahnya. Tetapi, harus diturunkan dari visi misi, profil lulusan hingga capaian pembelajaran. Jadi, ada mata kuliah yang harus dihilangkan jika memang tidak mendukung tercapainya capaian pembelajaran dan profil lulusan,”tutur Ely.
Dia juga menambahkan, pendekatan OBE menghasilkan mahasiswa yang punya kemampuan bidang ilmu yang dipelajarinya. Dan tugas dosen adalah bukan sekadar menghabiskan materi tetapi juga memastikan mahasiswa memiliki kompetensi untuk setiap materi yang diajarkan.