Model Inovasi Karya Dosen STIES Raih Medali Perak di Kanada

01 September 2023

Model inovasi berbasis sharing ekonomi dan ekonomi sirkular dijadikan sebagai enti yang didaftarkan pada International Invention Innovation Competition in Canada (ICAN) ke-8 tahun 2023 di Toronto, Kanada. Model berjudul “Community Based Resource Sharing Platform (Co-Sharp)” yang dikembangkan oleh kelompok dosen dan mahasiswa STIES itu  didaftarkan pada Juli lalu. Berdasarkan hasil pengumuman yang ditayangkan di situs penyelenggara kegiatan, model karya Ferdi Nazirun Sijabat, M Aulia Alfarezi, Eliana, Banta Karollah dan Parhan itu sukses meraih Medali Perak (Silver Medal). Keputusan kemenangan ini diumumkan oleh CEO TISIAS Moonsuk Chang melalui situs ICAN.

ICAN merupakan even kompetisi inovasi dan invensi tahunan yang diikuti oleh peserta dari berbagai dengan negara dengan beragam kategori inovasi yang diperlombakan. Kompetisi ini digelar oleh Toronto International Society of Innovation and Advanced Skills (TISIAS), Kanada.

Ketua innovator pengembang model Co-Sharp Ferdi Nazirun Sijabat mengatakan raihan medali itu diharapkan jadi penyemangat bagi para dosen dan mahasiswa STIES untuk giat mengembangkan penelitian dan kreativitas dalam menemukan solusi terhadap masalah yang ada di Masyarakat. Model ini berdasarkan kombinasi antara sharing ekonomi, ekonomi sirkular dan teknologi digital sebagai mediumnya.

Dikatakannya, melalui sharing ekonomi Masyarakat juga bisa ikut memajukan konsep konsumsi kolaboratif, artinya jika ada sumber daya yang dapat digunakan dan dimanfaatkan secara bersama-sama akan mampu menyelesaikan banyak masalah mendasar di Masyarakat. Konsep ini pun tidak lepas dari tradisi dan kebiasaan di Masyarakat kita saling pinjam meminjam peralatan dan perlengkapan untuk keperluan tertentu, tanpa harus membeli peralatan baru. Keperluan-keperluan kecil seperti itu kita angkat menjadi lebih massif melalui platform digital. Dimana Masyarakat bisa menempatkan perlengkapan, perkakas, buku atau benda-benda yang tidak habis pakai untuk dapat dipinjamgunakan oleh warga lainnya dalam hal ini adalah user Co-Sharp.

Demikian juga dengan ekonomi sirkular, dimana melalui platfom Co-Sharp, pengguna bisa menawarkan kepada penggunaan alat-alat, pakaian atau barang utilitas lainnya yang mungkin tidak lagi digunakan, tetapi masih bermanfaat bagi pengguna lainnya. Kegiatan ini juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap sustainability goal yaitu pengurangan sampah.

Ditambahkannya, sebagai sebuah model inovasi, penerapannya masih memerlukan pengujian secara langsung kepada pengguna dari kalangan warga Masyarakat. “Umpan balik dari pengguna akan menjadi sumber untuk perbaikan model ini ke depan,”kata Ferdi di kampus STIES, Minggu (27/8/23). Dia dan timnya berhadap seiring perjalanan waktu model ini akan dapat ditingkatkan kesiapterapan teknologinya.

Ketua STIES Banda Aceh Banta Karollah menyatakan raihan medali perak ini menjadi kontribusi penting dalam pengembangan prestasi dosen dan mahasiswa. Pihaknya kata Banta akan terus menggalakkan kegiatan dosen dan mahasiswa yang berorientasi pada pencaipaian prestasi. “Karena sekarang ini, apapun kegiatan yang kita lakukan arahnya pada outcome, hasil atau prestasi. Ini yang jadi salah satu ukuran dalam peningkatan mutu Perguruan Tinggi,”papar Banta didamping Kepala P3M Nasri Zarman SE MM.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sabang Merauke Abdul Halim SE mengapresiasi torehan prestasi yang diraih dosen dan mahasiswa STIES. Dia berharap iklim kreatif , inovatif dan usaha-usaha untuk meraih prestasi terus di kembangkan di kalangan dosen dan mahasiswa STIES. Pihak Yayasan kata Halim terus memberikan dukungan, semoga di torehan prestasi STIES terus meningkat.